Novel yang baru kemarin sore aku beli niihhh..... Novel yang udah lama aku incar. Tapi, tiap mau beli pasti udah kehabisan. Novel cetakan tahun lalu ini ternyata masih gencar dicari. Aku beberapa kali masuk ke toko buku Gramedia dari yang ada di jalan Sudirman, yang di AMPLAZ, yang di Malioboro. Hasilnya nihil. But, finally i get this novel. HURRAY!!
Novel ini bersettingkan kota Seoul, Korea Selatan. Sebenernya aku enggak peduli seting nya mau di mana kek, bagaimana kek. Yang jelas kalau itu ditulis sama Orizuka pasti aku suka. Aku juga bukan K-Popers, atau orang yang lagi terserang Korean Wave. Aku cuma pembaca. Dan kali ini neng Ori sukses meng-ultimatum perasaanku saat membaca novel bersampul abu - abu ini (-yakin nihh emang itu abu-abu ya?-)
Eh, lupain deh! Pokoknya novel ini bagus banget. Aku seperti di bawa ke kota Seoul. Aku juga nggak nyangka bakal jadi seromantis itu setting nya.
Tokoh utama nya adalah perempuan dan laki - laki. Jingga dan Rayan. Dua tokoh ini memiliki kepribadian yang sangat bertolak belakang. Jingga, perempuan 25 tahun yang di sangka Rayan masih duduk di bangku sekolah menengah atas, yang sangat menggilai korea dan segala di dalam nya, musik, fashion, tempat tempat wisata nya, dan semuanya. Rayan laki - laki 28 tahun, bekerja sebagai arsitek di Jakarta, laki laki tersinis yang yang pernah Jingga temui, laki - laki yang hanya bicara seperlu nya saja. Jingga bahkan memanggil Rayan dengan panggilan 'Om' saat pertemuan pertama mereka. Rayan sangat terganggu oleh keberadaan Jingga. Jingga yang menurut Rayan sangat berisik dan hiperaktif untuk ukuran perempuan yang umur nya sudah seperempat abad. Rayan bertambah gila saat perempuan aneh itu satu tempat duduk dengan nya, dan itu artinya perempuan itu akan menjadi pasangan tour nya selama di Seoul.
Tujuan Jingga dan Rayan ikut tur itupun juga berbeda. Jingga, dia ingin bertemu dengan Yun Jae, native guide korea yang ia temui tahun lalu. Dia sangat mengidolakan laki laki "cantik" - yang menurut Rayan lebih cantik dibandingkan Jingga- itu. Sementara Rayan ingin mencari Mariska mantan pacar nya, memutuskan pergi dari nya dan menikah dengan pria Korea.
Hari pertama Rayan memisahkan diri dari rombongan tur nya. Dia yang sebelum nya meminta tikiet pulang pergi biasa dan malah dibelikan tiket untuk tur seminngu di Seoul, jadi terpaksa dia memisahkan diri dari rombongan untuk mencari perempuan bernama Mariska itu. Namun, Rayan tidak sendirian saat ia ingin kabur, Jingga mengikutinya, Rayan berang, untuk apa perempuan aneh itu mengikuti nya. Alasan Jingga, dia hanya tak ingin perbuatan laki - laki itu menyulitkan dirinya karena dia adalah pasangan tur nya dan menurut peraturan setiap pasangan harus bertanggung jawab satu sama lain selama tur berlangsung. Rayan membiarkan Jingga mengikuti nya. Hari pertama pencarian Mariska berakhir nihil. Mereka pulang larut dan Rayan harus merhadapan dengan tatapan tajam Yun Jae di hotel. Ia menegurnya agar tidak melibatkan Jingga dalam urusan pribadinya. Rayan tak ambil pusing.
Hari kedua, Rayan mencari Mariska lagi. Lagi- lagi di ikuti oleh Jingga dengan alasan yang sama. Hari kedua sepertinya membuahkan hasil. Rayan melihat Mariska di suatu tempat. Hahaha... Dan mereka berdua - Jingga dan Rayan - di kira sedang menguntit jadi mereka harus pura pura bersikap biasa. Sampai beberapa orang mengerubuti mereka, dan mengacam akan menelepon polisi.(NOTE : menurut yang ditulis di novel. menguntit, adalah hal yang sangat fatal di lakukan di Korea karena mereka bisa dilaporkan ke polisi) Lalu Mariska yang melihatv peristiwa itu meyakinkan orang orang tadi kalau dia mengenal Rayan,mereka pun pergi.
Rayan berbicara dengan Mariska, Mariska mengira Jingga adalah pacar Rayan. Laki - laki itu spontan menyanggah nya. Mariska ternyata meminta restu nya untuk menikahi Jin Kin - laki-laki Korea pilihan nya. Rayan benar-benar patah hati. Namun akhirnya ia merestui dua orang itu. Mariska malah menyuruh nya membuka hati untuk wanita lain, seperti Jingga. Rayan tak habis pikir. Bagaimana Mariska bisa berkata seperti itu.
Mereka pun kembali ke rombongan, namun bodohnya mereka menyadari bahwa rombongan mereka sedang berada di Pulau Nami. Tempat itu jauh sekali dari Seoul. Akhirnya mereka yang tertinggal rombongan, menginap di hotel bintang 5 yang harga nya naujubilah untuk setiap kamar. Rayan terpaksa memesan 2 kamar berbeda untuk nya dan Jingga.
Ke esokan harinya saat ia mereka ingin naik bus untuk menyusul rombongan, dompet rayan hilang. Mereka akhirnya mengandalkan simpanan uang Jingga untuk biaya. Mereka tidak bisa melanjutka perjalanan, Rayan harus mengurus kehilangan nya itu di kedubes RI keesokan harinya lagi karena saat itu hari minggu.
Nah, mulai saat itulah Tour Romantisme Korea dimulai, sebenarnya itu inisiatif Jingga. Rayan pasrah toh, mereka juga memakai uang Jingga. Mereka berkeliling Soeul. Memakai baju couple, membeli couple ring, foto di fotobox, dan kegilaan lain nya yang tak pernah dilakukan Rayan. Dia benar benar seperti terjun kedunia lain. Dia terjangkit virus Jingga... wahahaha... aku paling suka bagian yang ini...
Saat mereka berdua akan bermalam. Jingga memilih sebuah motel yang biasa digunakan oleh para pasangan. Hahahaha... mereka sekamar. Mereka mengalami hal hal gila saat di dalam motel, mulai dari kamar yang super norak, sempit, film porno, dan yang terakhir alat kontrasepi.. Wahahahaha...
Hal hal gila lain nya bertubi tubi hadir di hari hari berikut nya.. Apalagi saat mereka bertemu kakek Bang dan nenek Choi, pasangan tua itu mengira mereka pengantin baru dan menyarankan mereka untuk tinggal di rumah mereka di dekat Gunung Sorak. Saat itu lah keduanya mulai merasakan perasaan mereka satu sama lain. Rayan mulai menyukai Jingga, Jingga pun demikian. Rayan dan Jingga sama sam merasa nyaman saat berdekatan.
Sampai sesuatu terjadi (enggak aku kasih tahu apa) dan membuat Jingga marah ke Rayan.
Di akhir kebersamaan mereka dengan keluarga kakek Bang, perasaan mereka berkecamuk. Apalagi saat mereka sudah bertyemu rombongan mereka.
Rayan mendapatkan masalah dari Yun Jae, lelaki itu menyuruh nya untuk tidak melibatkan Jingga. Rayan juga mendapatkan pukulan dari Yun Jae, yang membuat sudut bibirnya memar.
Mereka berdua -Jingga dan Rayan- memang meyakini adanya satu rasa yang spesial namun mereka belum menyatakan perasaan itu. Apalai saat Rayan mendapati Yun Jae menyatakan cintanya pada Jingga. Melihat mereka berpelukan. Kemudian Rayan mulai ragu. Apa itu cinta atau bukan? Jingga juga.
Jingga dan Rayan mulai menjaga jarak. Menghindari tatapan mereka bertemu, atau pun berdekatan satu sama lain. itu sangat terlihat sampai akhir tur mereka di sebuah taman bermain. Rayan mengucapkan selamat tinggal pada Jingga. Jingga hampir gila, dengan perasaan nya sendiri. Bagaimana mungkin ia berpikir bahwa ia tak ingin bepisah dengan laki laki yang baru seminggu di kenal nya namun sudah dapat memberi warna dalam hidupnya. Yun Jae juga memperingatkan Rayan untuk tidak mencari Jingga setibanya mereka di Indonesia.
Di pesawat, Jingga dan Rayan duduk bersebelahan seperti pertama kali mereka bertemu. Namun tak banyak kata terucap dari bibir mereka. Saat Rayan tertidur di sebelahnya, Jingga mengabadikan nya dalam foto.
Saat mereka tiba di Jakarta, Jingga memberikan buku berisi foto foto selama tur mereka. Lalu pergi.
~ ~ ~ ~ ~ ~
Beberapa bulan kemudian Jingga beradadi Seoul. Seperti yang ia dan Yun Jae janjikan dulu. Ia akan ke Seoul. Ternyata Yun Jae melamar Jingga. Namun, tanpa ingin menyakiti perasaan Yun Jae, Jingga menolaknya.Yun Jae tahu hal seperti ini pasti akan terjadi, dan ia tahu penyebabnya. Rayan. Lelaki itu pasti telah mengubah segalanya. Dengan perasaan kecewa, Yun Jae meninggalkan Jingga.
Jingga berdiri didekat sungai Han, tempat yang beberapa waktu lalu jadi saksi keberadaannya dengan Rayan. Sekarang ia benar benar merindukan laki - laki itu. Ia hampir berpikir ia berimajinasi, saat ia melihat5 sosok berpostur seperti Rayan.Dan memang benar, sosok itu memang Rayan. Jingga baru sadar bila hari itu adalah hari keseratus setelah pertemuan pertama mereka.
Rayan juga tak menduga akan pertemuan nya dengan Jingga di sini. Dia sangat merindukan perempuan ini.
Rayan pun mengatakan "Saranghae" saat Jingga menyuruhnya berbicara. Tak yakin dengan pendengaran nya, Jimgga menyuruh Rayan mengulanginya. Saranghae...
Ya ampun,,,, my heart was beating when i was read this...
Pokok nya ending begitu lah yaa,,,, Aku nggak bisa nyeritain lagi... pokoknya,,,, super-touching!!
Behhh.... POKOKNYA KALIAN HARUS BACA.... !!!! HARUS!
BELI!!! BELI!! JANGAN LUPA BELI., BUAT KALIAN YANG K-POPpers APALAGI!!